Sabtu, 09 November 2013

Jenis organisasi, bentuk kerjasama, konflik dan organisasi.

Jenis - jenis organisasi sosial/komersial , bentuk kerjasama , konflik dan organisasi


A. Jenis - jenis organisasi sosial dan komersial

Dalam organisasi susunan keanggotaan sangatlah penting. Dimulai dari ketua sampai dengan anggota anggotanya. Mengapa ? karena organisasi harus memiliki batang tubuh organisasi itu sendiri.

Perlu kita ketahui bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan untuk mencapai tujuan bersama , organisasi itu terdiri dari ketua wakil dsb dan memiliki keterikatan satu sama lain.

Organisasi Sosial berarti organisasi yang berkecimpung dalam bidang sosial yang bertujuan untuk mensejahterakan rakyat atau juga dibilang membantu masyarakat didalam bidangnya.
contohnya : RT, RW, Posyandu, Desa/Kelurahan, Karangtaruna , DLL

Organisasi Komersial adalah Organisasi dibentuk untuk tujuan mendapatkan keuntungan.
Contohnya:  organisasi niaga yang dibentuk untuk mendapatkan keuntungan dan meningkatkan kemakmuran organisasi tersebut beserta orang-orang yang terlibat di dalamnya


B. Bentuk Bentuk kerjasama

Banyak jenis bentuk kerjasama dalam organisasi , yaitu diantaranya : 

1. Kartel, yaitu  salah satu bentuk kerjasama antar perusahan yang bertujuan untuk meningkatkan keuntungan, memperkecil persaingan , dan memperluas atau menguasai pasar

2. Trust, yaitu pembaruan perusahaan yang dulu menjadi perusahaan baru , agar memperoleh keuntungan ,kekuasaan , dan monopoli dan ada juga Trust parelisasi adalah gabungan badan usaha-badan usaha yang menghasilkan atau menjual barang sejenis maupun berlainan. Pada umumnya, trust bersifat merugikan konsumen, karena salah satu tujuan penggabungan tersebut adalah untuk mendapatkan kedudukan monopoli, sehingga akan mempengaruhi harga. 
Harga dalam pasar monopoli tidak terjadi atas keseimbangan antara penawaran dan permintaan namun ditentukan produsen sesuai dengan kemauan mereka sendiri

3. Holding company, yaitu salah satu penggabungan usaha dengan badan usaha yang lain dengan cara membeli saham atau sero dari beberapa badan usaha yang lain

4. Joint venture, yaitu salah satu kesatuan yang diantara kedua pihak atau lebih untuk menjalankan aktivitas ekonomi bersama untuk bertujuan membangun perusahaan aga lebih baik dan maju dari sebelumnya


C. Konflik dan organisasi 

Konflik berasal dari kata kerja  configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.

Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Konflik bertentangan dengan Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.

     Terdapat beberapa cara untuk menangani konflik dalam organisasi, sebagai berikut:
  • Bersikap proaktif

Setiap   anggota   tim  harus  turut  aktif dalam menyelesaian konflik secara proaktif.
  • Komunikasi

Komunikasi yang lancar dapat menghindari  diri dari kesalahpahaman sehingga lebih mudah dalam menyelesaikan konflik yang timbul.
  • Keterbukaan

Setiap  anggota  harus  terbuka supaya konflik tidak berlarut-larut dan dapat diselesaikan dengan baik. Dengan keterbukaan konflik yang terjadi dapat ditangani sehingga menjadi konflik yang fungsional.
  • Cara tahu akar masalah

Anggota   tim   harus   dapat   mencari  tahu  sumber atau penyebab konflik, supaya kita kita tahu cara menyelesaikan konflik tersebut.
  • Bersikap fleksibel

Anggota  tim  harus  bersikap  fleksibel,  sehingga  selalu  ada  jalan   untuk memecahkan konflik yang terjadi.
  • Harus adil

Bersikap  adil  artinya  menempatkan diri kita dengan netral. Kita tidak boleh memihak pada salah satu pihak yang terlibat konflik, apalagi memperkeruh suasana.

  • Bersekutu

Untuk   menyelesaikan   konflik   kita   harus   mempunyai  sikap  bersekutu, sehingga tidak ada pihak-pihak yang merasa dirugikan. Berpikirlah menang – menang, dan jangan hanya mau menang sendiri.



Sumber :