Selasa, 03 November 2015

Penerapan Jaringan Wireless



CONTOH PENERAPAN JARINGAN WIRELESS

Salah satu Universitas di Bekasi ingin membuat suatu jaringan wifi agar setiap mahasiswanya dapat berinternet/mencari informasi menggunakan gadget mereka masing-masing, namun jaringan wifi yang di buatnya sebatas lingkungan kampus saja. Sebut saja Steve, dia memiliki Laptop yang ada jaringan wifinya di laptopnya, maka Steve dapat melihat ada wifi yang terbaca di laptopnya, kebetulan itu adalah wifi yang bernama "wfikampus", Nah sekarang Steve hanya tinggal klik connect dan memasukan username dan password yang telah di berikan kampus kepada tiap mahasiswanya, maka kini Steve dapat berinternet dan mencari informasi tentang tugasnya.

Kesimpulannya : Wifi tentu sangat berguna untuk kita dapat mencari semua hal yang mau kita cari di Internet namun dengan jaringan yang mudah tanpa kabel internet.

Cara Kerja Jaringan Tanpa Kabel / Wireless



CARA KERJA JARINGAN WIRELESS

Bagaimana ya caranya agar sebuah computer dapat berhubungan dengan computer lainnya?? Dengan tidak memakai kabel ataupun bersentuhan langsung secara fisik. Jawabannya adalah Wireless Network (Jaringan Wireless).

Berikut ini adalah penjelasan mengenai bagaimana cara kerja Jaringan Wireless
Di awal telah dijelaskan bahwa untuk menghubungkan sebuah computer yang satu dengan yang lain, maka diperlukan adanya Jaringan Wireless. Menurut sebuah buku yang bersangkutan, supaya komputer-komputer yang berada dalam wilayah Jaringan Wireless bisa sukses dalam mengirim dan menerima data, dari dan ke sesamanya, maka ada tiga komponen dibutuhkan, yaitu:
      1  Sinyal Radio (Radio Signal).
      2   Format Data (Data Format).
      3   Struktur Jaringan atau Network (Network Structure).

Masing-masing dari ketiga komponen ini berdiri sendiri-sendiri dalam cara kerja dan fungsinya. Kita mengenal adanya 7  Model Lapisan OSI (Open System Connection), yaitu:
       1   Physical Layer (Lapisan Fisik)
       2   Data-Link Layer (Lapisan Keterkaitan Data)
       3   Network Layer (Lapisan Jaringan)
       4    Transport Layer (Lapisan Transport)
       5  Session Layer (Lapisan Sesi)
       6   Presentation Layer (Lapisan Presentasi)
       7  Application Layer (Lapisan Aplikasi)

Masing-masing dari ketiga komponen yang telah disebutkan di atas berada dalam lapisan yang berbeda-beda. Mereka bekerja dan mengontrol lapisan yang berbeda. Sebagai contoh:

Sinyal Radio (komponen pertama), bekerja pada physical layer, atau lapisan fisik. Lalu Format Data atau Data Format mengendalikan beberapa lapisan diatasnya. Dan struktur jaringan berfungsi sebagai alat untuk mengirim dan menerima sinyal radio.

Lebih jelasnya, cara kerja wireless LAN dapat diumpakan seperti cara kerja modem dalam mengirim dan menerima data, ke dan dari internet. Saat akan mengirim data, peralatan-peralatan Wireless tadi akan berfungsi sebagai alat yang mengubah data digital menjadi sinyal radio. Lalu saat menerima, peralatan tadi berfungsi sebagai alat yang mengubah sinyal radio menjadi data digital yang bisa dimengerti dan diproses oleh komputer.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjw-B49IwWYxcQrgMBisqXKj8F5BU5gZmrcaBAlwzx9m6n_7uWuF9SdZBqE0Ae1RtYrQCTprxlKnHv3uUJq4DKgJcQs-nm3oAryTnUTDcft-xF6EnzizD6MgJe8rle17-I6BcgvXTSD3Fk/s1600/cara-kerja-jaringan-wireless.jpg

Bagaimana sinyal radio dapat diubah menjadi data digital?
Prinsip dasar yang digunakan pada teknologi wireless ini sebenarnya diambil dari persamaan yang dibuat oleh James Clerk Maxwell di tahun 1964.
Dalam persamaan itu, dengan gamblang dan jelas Maxwell berhasil menunjukkan fakta bahwa, setiap perubahan yang terjadi dalam medan magnet itu akan menciptakan medan-medan listrik. Dan sebaliknya, setiap perubahan yang terjadi dalam medan-medan listrik itu akan menciptaken medan-medan magnet.

Lebih lanjut Maxwell menjelaskan, saat arus listrik (AC atau alternating current) bergerak melalui kabel atau sarana fisik (konduktor) lainnya, maka, beberapa bagian dari energinya akan terlepas ke ruang bebas di sekitarnya, lalu membentuk medan magnet atau alternating magnetic field.

Kemudian, medan magnet yang tercipta dari energy yang terlepas itu akan menciptakan medan listrik di ruang bebas, yang kemudian akan menciptakan medan magnet lagi, lalu medan listrik lagi, medan magnet lagi, dan seterusnya, hingga arus listrik yang asli atau yang pertama terhenti (terputus, red).

Bentuk energy yang tercipta dari perubahan-perubahan ini, disebut dengan radiasi elektromagnetik (electromagnetic radiation), atau biasa kita kenal sebagai gelombang radio. Itu artinya, radio dapat di definisikan sebagai radiasi dari energi elektromagnetik yang terlepas ke udara (ruang bebas).
Alat yang menghasilkan gelombang radio itu biasa dinamakan TRANSMITTER. Lalu alat yang digunakan untuk mendeteksi dan menangkap gelombang radio yang ada udara itu, biasa dinamakan RECEIVER.
Agar kedua alat ini (transmitter dan receiver) lebih fokus saat mengirim, membuat pola gelombang, mengarahkan, meningkatkan, dan menangkap sinyal radio, ke dan dari udara, maka dibantulah dengan alat lain, yaitu ANTENA.

Berkat persamaan dari Maxwell, transmitter, receiver, serta antena, yang kemudian disatukan dalam semua peralatan wireless LAN itulah, maka komputer bisa berkomunikasi, mengirim dan menerima data melalui gelombang radio, atau biasa disebut dengan wireless netwok.
Begitu banyak stasiun Radio dengan frequency yang berbeda-beda agar tidak saling bertabrakan, gelombang radio yang akan dikirimkan ke udara itu bisa diatur frequencynya. Yaitu dengan cara mengatur atau memodifikasi arus listrik yang berada pada peralatan pengirim dan penerima tadi (transmitter, receiver).

Dan jarak yang menjadi pemisah antar frequency dinamakan SPECTRUM. Lalu, bagian terkecil dari spectrum disebut dengan BAND. Dan untuk mengukur jumlah perulangan dari satu gelombang ke gelombang yang terjadi dalam hitungan detik, digunakanlah satuan HERTZ (Hz).
Hertz, diambil dari nama orang yang pertama kali melakukan percobaan mengirim dan menangkap gelombang radio, yaitu HEINRICH HERTZ. Satu hertz dihitung sebagai jarak antara satu gelombang ke gelombang berikutnya. Dan sinyal radio itu umumnya berada pada frequency ribuan, jutaan, atau milyaran hertz (KHz, MHz, GHz). Dengan mengatur frequency itulah maka sinyal radio bisa tidak saling bertabrakan.

Layanan Telematika



LAYANAN YANG ADA DALAM TELEMATIKA

Teknologi informasi dan komunikasi, pada masa sekarang tidak dapat dilepaskan dengan telematika (cyberspace). Pada saat ini informasi sudah banyak berkembang sedemikian rupa, hanya saja harus adanya dukungan teknologi. Teknologi telematika yang telah berkembang sehingga mampu menyampaikan suatu informasi.
Istilah telematika itu sendiri berasal dari bahasa Perancis “ telematique” merupakan gabungan dua kata: telekomunikasi dan informatika. Jadi pengertian Telematika sendiri lebih mengacu kepada industri yang berhubungan dengan penggunakan komputer dalam sistem telekomunikasi. Yang termasuk dalam telematika ini adalah layanan dial up ke Internet maupun semua jenis jaringan yang didasarkan pada sistem telekomunikasi untuk mengirimkan data. Internet sendiri merupakan salah satu contoh telematika. Menurut informasi yang berkembang, layanan telematika digunakan dalam beberapa bidang, diantaranya yaitu :

      1.      Bidang Layanan Informasi.
      2.      Bidang Layanan Keamanan.
      3.      Bidang  Layanan Context-Aware dan Event Base.
      4.      Bidang  Layanan Perbaikan Sumber.

A.  Bidang Layanan Informasi
Penggabungan dari telekomunikasi digital dan teknologi komputer untuk dapat memberikan informasi dan sebagai sarana komunikasi masyarakat. Layanan informasi yang diberikan harus dapat mencapat 4 pola lalu lintas informasi yaitu alokasi, pembicaraan, konsultasi dan juga registrasi. Arus informasi yang disampaikan harus dapat diterima oleh penerima informasi sesuai dengan informasi dari sumber sesungguhnya, tanpa diberi “bumbu” yang mebuat informasi tersebut tak lagi aktual.
Warung Telekomunikasi dan Warung Internet ini secara berkelanjutan memperluas jangkauan pelayanan telepon dan internet, baik di daerah kota maupun di desa, bagi pelanggan yang tidak memiliki akses sendiri di tempat tinggal atau di tempat kerjanya. Oleh karena itu langkah-langkah lebih lanjut untuk mendorong pertumbuhan jangkauan dan kandungan informasi pelayanan publik, memperluas pelayanan kesehatan dan pendidikan, mengembangkan sentra - sentra pelayanan masyarakat perkotaan dan pedesaan, serta menyediakan layanan “e-commerce” bagi usaha kecil dan menengah, sangat diperlukan. Dengan demikian akan terbentuk balai - balai informasi. Beberapa contoh penggunaan layanan telematika pada bidang informasi :

1. Warung Telepon, Warung Internet, E-Commerce, dan Weather stock information.

Keuntungannya:
Bagi masyarakat yang khususnya kalangan menengah kebawah dapat merasakan pemerataan teknologi yang ada dan bagi pelajar hal ini dapat memberikan wawasan yang lebih untuk menunjang pengetahuan mereka.

Kerugiannya:
Jika pengawasan hak akses yang bebas tersebut tidak ada, maka masyarakat yang belum paham betul akan hak akses yang diberikan tersebut akan menggunakannya ke arah yang negatif yang disebebkan oleh pihak ketiga.

B.  Bidang Layanan Keamanan
Layanan keamanan merupakan layanan yang menyediakanan keamanan informasi dan data. Layanan itu sendiri terdiri dari enkripsi, penggunaan protocol, penentuan akses control dan auditin. Contoh layanan keamanan yaitu:

1. Navigation assistant, Entertainment and M-commerce, Penggunaan Firewall dan Antivirus.

Keuntungannya:
Teknologi ini akan lebih membantu masyarakant dalam kehidupan sehari-hari, sehingga masyarakat tersebut lebih mendapatkan informasi yang baru, sehingga akan lebih kritis dalam malakukan tindakan, dan data informasi tersebuit pun terlindungi.

Kerugiannya:
Jika adanya oknum yang tidak bertanggung jawab maka, sebaik apapun sistem keamanan tersbut akan mampu ditembus olehnya. Hal ini dikarenakan adanya kesempatan atau peluang bagi oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut.

C.  Bidang Layanan Context-Aware dan Event Base
Suatu teknologi yang disebut context-aware computing dapat memenuhi kebutuhan tersebut dan akan menjadi trend yang penting untuk dikembangkan di masa depan. Dengan adanya context aware maka user tidak perlu harus selalu memberi input yang banyak secara eksplisit untuk membuat komputer menjalankan tugasnya. Context awareness adalah kemampuan sebuah sistem untuk memahami si user, network, lingkungan, dan dengan demikian melakukan adaptasi yang dinamis sesuai kebutuhan. Contohnya :

1. Vehicle Diagnostic Service, dan Car Insurance based on driving statistic.

Keuntungannya:
User atau pengguna tersebut akan lebih merasa terbantu akan teknologi ini, karena ia tidak perlu melakukan hal yang sama secara berulang ulang setiap harinya. Sehingga user tersebut dapat memanfaatkan waktu yang telah digantikan oleh teknologi tersebut menjadi waktu yang lebih berharga.

Kerugiannya:
Jika dilihat dari sudut pandang kejiwaan dan tingkah laku, user yang menggunakan teknologi ini, akan lebih bergantung pada teknologi tersebut, sehingga suatu saat jika sistem tersebut mengalami gangguan, maka user tersebut akan mengalami perubahan terhadap perilaku yang setip hari ia lakukan.

D.  Bidang Layanan Perbaikan Sumber
Layanan perbaikan sumber yang dimaksud adalah layanan perbaikan dalam sumber daya manusia (SDM). SDM telematika adalah orang yang melakukan aktivitas yang berhubungan dengan telekomunikasi, media, dan informatika sebagai pengelola, pengembang, pendidik, dan pengguna di lingkungan pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan, dan masyarakat pada umumnya. Konsep pengembangan sumber daya manusia di bidang telematika ditujukan untuk meningkatkan kualitas, kuantitas dan pendayagunaan SDM telematika dengan tujuan untuk mengatasi kesenjangan digital, kesenjangan informasi dan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara efektif dan optimal. Contohnya :

1.   Peningkatan kinerja layanan public yang memberikan akses yang luas terhadap peningkatan kecerdasan masyarakat, pengembangan demokrasi dan transparasi sebagai katalisator pembangaunan.
2.   Literasi masyarakat di bidang teknologi telematika yang terutama ditujukan kepada old generator dan today generation sebagai peningkatan, dikemukakan oleh Tapscott.

Keuntungannya:
Masyarakat akan memperoleh informasi yang lebih terbuka, sehingga mastarakat pun lebih kritis dalam menyikapi infromasi yang didapat, perkembangan politik, dan kemajuan pembangunan bangsa. Dan seluruh masyarakat akan lebih tau kesenjangan hidup dan teknologi dikarenakan adanya literasi dalam masyarakat itu.

Kerugiannya:
Oknum-oknum yang tidak betanggung jawab akan memanfaatkan keterbukan informasi dan haka akses tersebut, sehingga onum tersebut akan mengadudomba masyarakat dengan sumber atau pun informan yang telah memberikan informasi tersebut. Maka hal ini akan menimbulkan kesalah pahaman akan informasi tersebut.

ARSITEKTUR SISI CLIENT DAN ARSITEKTUR SISI SERVER


ARSITEKTUR SISI CLIENT DAN ARSITEKTUR SISI SERVER  
  • Asitektur Sisi Client
Arsitektur Client merujuk pada pelaksanaan atau penyimpanan data pada browser (atau klien) sisi koneksi HTTP. JavaScript adalah sebuah contoh dari sisi klien eksekusi, dan cookie adalah contoh dari sisi klien penyimpanan.
Ada beberapa karakteristik dari sisi client pada umunya sudah kita ketahui, yaitu :

1.      Pihak client selalu memulai permintaan/permohonan ke pihak server.
2.     Setelah mengirim permintaan, kemudian client akan menunggu balasan atau jawaban atas permintaannya dari server.
3.      Menerima balasan dari server atas permintaannya.
4.      Biasanya client akan terhubung ke sejumlah kecil dari server pada satu waktu.
5.      Biasanya berinteraksi langsung dengan end-user (pengguna akhir) dengan menggunakan user interface (antarmuka pengguna).
6.      Khusus jenis client mencakup web browser, email klien dan online chat client.

  • Arsitektur Sisi Server
Sebuah eksekusi sisi server adalah server Web khusus eksekusi yang melampaui standar metode HTTP itu harus mendukung. Sebagai contoh, penggunaan CGI script sisi server khusus tag tertanam di halaman HTML; tag ini memicu tindakan terjadi atau program untuk mengeksekusi.

Sama dengan sisi client (client side), sisi server (side server) juga memiliki karakteristik seperti di bawah ini :

1.      Sebagai penyedia layanan, sisi server akan selalu menunggu permintaan dari sisi client.
2.      Sesuai dengan tugasnya, melayani dan menjawab permintaan data yang diminta oleh client.
3.      Sebuah server dapat berkomunikasi dengan server lain untuk melayani permintaan client.
4.     Jenis server khusus mencakup web server, FTP server, database server, email server, file server, print server. Mayoritas dari web layanan tersebut juga merupakan jenis server.

  • Kolaborasi Arsitektur Sisi Client Dan Sisi Server

Ada beberapa model arsitektur client-server ini yang umum, yaitu:

1.      Arsitektur mainframe.
2.      Arsitektur file-sharing.
3.      Arsitektur client/server

Arsitektur client server dapat dibedakan menjadi 3 model, yaitu single-tier (satu lapis), two-tier (dua lapis) dan three-tier (3 lapis). Berikut penjelasan dari ketiga model arsitektur client server tersebut di atas :
1.      Arsitektur Single-tier (Satu Lapis)
Semua komponen produksi dari sistem dijalankan pada komputer yang sama pada arsitektur single tier ini. Model single tier adalah model yang sederhana, mudah digunakan pengguna (user) dan paling sedikit memiliki alternatif. Kelemahan dari arsitektur ini adalah kurang aman dan kurang memiliki skalabilitas.

2.      Arsitektur Two-tier (Dua Lapis)
Pengolahan informasi pada arsitektur ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu sistem user interface (antarmuka pengguna) lingkungan dan lingkungan server manajemen database. Arsitektur two tier memiliki tingkat kemanan yang lebih tinggi dan terukur daripada arsitektur single-tier. Arsitektur ini memiliki database pada komputer yang terpisah dan hal tersebut menyebabkan arsitektur ini dapat meningkatkan kinerja keseluruhan situs. Arsitektur two- tier memiliki kelemahan, yaitu biayanya yang mahal, arsitekturnya yang kompleks, tidak adanya pembaruan kode, skalabilitasnya kurang dan tingkat kemanannya kurang. Di samping itu, kelebihan dari arsitektur two tier adalah mudah digunakan oleh pengguna, dapat menangani database server secara khusus dan bisnis lingkup kecil sangat cocok menggunakan arsitektur ini.

3.      Arsitektur Three-tier (Tiga Lapis)
Karena arsitektur sebelumnya memiliki cukup banyak kelemahan, maka dikembangkanlah arsitektur three tier ini yang akan membantu mengatasi kelemahan dari arsitektur two-tier. Arsitektur three-tier memiliki 3 lapisan. Kelebihan dari arsitektur ini adalah memiliki skala yang besar, transfer informasi antara web server dan server database optimal, tidak akan menyebabkan lapisan lain terkontaminasi salah jika salah satu lapisan terdapat keslahan. Dan kekurangannya, arsitektur ini lebih sulit untuk merancang, lebih sulit untuk mengatur dan lebih mahal.

Referensi : http://dikadikapp.blogspot.co.id/2014/10/arsitektur-sisi-client-server.html
                  http://bemagastha.blogspot.co.id/2015/10/arsitektur-sisi-client-dan-sisi-server.html